Senin, 21 Februari 2011

PERBANDINGAN TNI DAN ATM

Ganyang Malaysia! Perang dengan Malaysia! Itulah seruan banyak rakyat Indonesia kini ketika Malaysia terus melecehkan Indonesia. Lalu, jika pun terjadi perang, memang seperti apa perbandingan kekuatan militer antara Malaysia dan Indonesia sebenarnya, dari peta politik, strategi, jumlah prajurit hingga peralatan perang (alustista)?
Berdasarkan data yang pelajari, salah satunya pada Buku Pertahanan Negara dan Postur TNI Ideal hasil riset Connie Rahakundini Bakrie, kekuatan militer Indonesia untuk ukuran Asia Pasifik memang masih kalah dibanding Amerika Serikat dan Cina, namun untuk di Asia Tenggara, Indonesia dan Singapura menjadi yang terbaik dari postur militer idealnya (dilihat dari perbandingan kekuatan militer dengan jumlah penduduk dan luas wilayah). Jadi, sebenarnya dari data statistik (jumlah prajurit dan alustista) Indonesia lebih unggul di banding Malaysia.
Lebih lanjut, walaupun banyak dikatakan Alutista TNI dari segi modernisasinya kurang baik dan cenderung sudah berumur tua, namun dibandingkan dengan yang dimiliki Tentara Diraja Malaysia, Alustista TNI lebih unggul.
Dengan alasan menjaga pertahanan nasional, saya tidak bisa menampilkan angka dan detil jumlah Alustista TNI.
Jika pun memang terjadi perang  Indonesia VS Malaysia, medan darat adalah menjadi medan pertempuran utama, dan pada hitung-hitungan kekuatan di darat, Indonesia memliki keunggulan tersendiri, terutama dari kekuatan TNI AD-nya dan pasukan khusus bernama Kopasus yang sudah terkenal dan disegani oleh negara lain. Bahkan, sumlah negara di ASEAN berguru ke Indonesia dalam pelatihan prajuritnya.
Berdasarkan kajian dan pandangan saya pribadi, perang militer haruslah dihindari dalam arti tidak menjadi pilihan utama dalam menyelesaikan konflik yang terjadi sekarang. Karena tentunya akan menimbulkan effek yang lebih luas baik bagi Indonesia maupun Malaysia. Karena perang ini tidak hanya akan melibatkan kedua negara, tapi juga akan membawa negara lainnya. Terutama di pihak Malaysia, seperti pada perang Indonesia-Malaysia pada 1962-1966 (era Presiden Soekarno), Inggris dan Australia membantu Malaysia.
Seperti halnya pada 1962-1966, kondisi yang sama terjadi sekarang, dimana Malaysia kembali memancing agar Indonesia kembali menyerang. Malaysia ingin agar Indonesia melanggar Resolusi PBB yang melarang adanya penyerangan militer, kecuali jika diserang lebih dahulu.
Malaysia tampaknya  memang segaja memancing agar Indonesia menyerang lebih dulu, dengan begitu mereka akan mendapatkan bantuan dari negara lainnya seperti Inggris, Australia dan negara sekutunya yang lain. Sebagai perbandingan, dulu Soekarno pun tidak langsung mengerahkan militer resmi, namun terlebih dahulu menggunakan pasukan tidak resmi. Sebagai catatan lainnya, Malaysia juga kini sering berkonflik dengan negara Asia Tenggara lainnya diantaranya Singapura, dan situasi ini yang sebenarnya bisa menjadi keunggulan Indonesia jika bisa melakukan pendekatan dengan Singapura.
Walaupun tidak harus mengedepankan serangan miiter yang resikonya tinggi, namun sikap tegas dari Pemerintah Indonesia tetap sangat dibutuhkan untuk menghadapi pelecehan demi pelecehan yang dilakukan Malaysia, dan seperti yang pernah saya bahas sebelumnya pada artikel Indonesia ‘Must Attack’ Malaysia, Indonesia memang harus mengambill sikap yang tegas dan menunjukan kewibawaanya sebagai bangsa yang besar.
Selain diplomasi yang bersifat offensif, langkah yang bisa dilakukan Indonesia adalah dengan menarik TKI yang ada di Malaysia yang berarti sedikit banyaknya akan ikut melumpuhkan sektor ekonomi Malaysia karena akan mengganggu produksi pabrik/industri di Malaysia. Selain itu, cara yang lebih ekstrem adalah dengan memutuskan hubungan diplomatik termasuk perdagangan, kerjasama pendidikan, penerbangan, dsb.




6 komentar:

  1. hahaha kalau kau mahu tarik semua warga indonesia di sini, tiada kesannya pun pada ekonomi malaysia, tetapi pada ekonomi indonesia, kerana apa ? kerana pelabur malaysia lah paling banyak melabur di indonesia, jika perang terjadi semua pelabur mas balik negara dan menarik pelaburan mereka dan ini akan makan dalam ekonomi indonesia dan menguggat economy indonesia. pelabur memilih indonesia kerana tenaga pekerja yg banyak dan ini akan membantu negara indonesia maju, kami pilih indonesia karena tenaga pekerja yang mempunyai gaji rendah tidak seperti thailand mereka pekerja mahir yg mengambil sektor pembuatan besar seperti Kawasaki dan isuzu yg mana mereka lah separuh dari pada pembuatan barangan automotive itu, sekian dari saya Singapore tak akan dengan indonesia kerana FIVE POWER DEFENSE ARRANGEMENTS, ASSALAMUALAIKUM DAN SELAMAT PETANG WARGA SERUMPUNKU , HIDUP NUSANTARA !

    BalasHapus
  2. Bodohnya kau wahai penulis.. ko mau tarik smua pekerja TKI dari Malaysia?? haha tarik lah semua nya begok.. kalau TKI kluar dari Malaysia, Malaysia masih bole mendapatkan tnga kerja dari negara2 lain. Bangladesh, Myammar, Nepal dll. klu Malaysia halau TKI, mau d mana lagi mengemisnya org2 Indonesia untuk carik makan?? lagi 1 perkara, usah pandang rendah dgn kemampuan ATM, selagi belum tercetus nya perang antara ATM dgn TNI, tidak ada sapa2 yg bole katakan TNI lebih hebat drp ATM, dan bgtu jgak lah sebaliknya. Belum cuba belum tau.

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. En bahari...ini bukan tenaga kerja...ini tentang militer,bodoh....

    BalasHapus
  5. En bahari...ini bukan tenaga kerja...ini tentang militer,bodoh....

    BalasHapus
  6. En bahari...ini tentang militer...bukan tenaga kerja bodoh...

    BalasHapus